Menggugat kata اله yang disandingkan untuk tuhan palsu.
Sebenarnya pandangan ini adalah pandangan pribadi saya, yang pada hakikatnya bisa benar bisa saja salah (dan saya meyakini ada manusia sholeh di sebelah sana yang sudah memikirkan hal ini terlebih dahulu). Anda secara pribadi boleh menyetujuinya dan sangat boleh untuk menolak, sebagaimana yang dikatakan oleh seorang alim lagi sholeh, "Semua perkataan manusia boleh diambil dan boleh juga ditolak, kecuali perkataan Nabi."
![]() |
Sumber Gambar: heaval.blogspot.com |
Permasalahan yang saya gugat adalah seringnya saya menemui kalimat اله (Tuhan) digenaralisirkan secara makna, tanpa melihat kepada apa dan siapa kata اله disematkan.
Kalau kata اله yang disematkan kepada Allah SWT, tentu makna ini sangat pas sekali dan tidak ada ruang atau celah untuk menggugatnya, karena Allah SWT adalah beanr-benar Tuhan. Namun, jika kata اله disandingkan kepada selain Allah SWT tentu menjadi pantas dan layak untuk digugat. Seperti penyandingan اله pada berhala, Yesus Kristus, Budha Gautama dll.
Pasalnya, entah kenapa saya agak kurang sreg dengan makna اله diartikan sebagai Tuhan jika diperuntukkan bagi sesembahan selain Allah. Alasannya begini.
- Di dalam bahasa Indonesia kata اله diartikan dua macam, bisa Tuhan dan bisa sesembahan.
- Pada dasarnya, dalam perspektif yang menyembah, antara Allah SWT dan berhala dll adalah sesembahan.
- Namun, sesembahan lain membutuhkan makhluk yang menyembah dan meyakininya agar bisa menjadi Tuhan.
- Hal ini berbeda dengan Allah SWT (yang pada dasarnya adalah Tuhan asli), yang tidak butuh makhluk untuk meyakini dan menyembah-Nya.
- Karena meyakini ataupun tidak akan ketuhanan Allah SWT, tak berpengaruh pada-Nya. Dia tetaplah Tuhan walaupun tanpa pengakuan dan sembah dari makhluk-Nya.
- Sebagai Muslim, kita sudah menegasikan ketuhanan lain dan mengakui bahwa hanya ada satu Tuhan dalam syahadat atau kalimat tahlil, yaitu Allah SWT.
Nah dari enam alasan ini, saya berfikir bahwa makna Tuhan untuk اله bagi sesembahan lain adalah tidak tepat. Karena Allah SWT (Tuhan) sudah pasti sesembahan, namun tidak semua sesembahan itu Tuhan. Bisa jadi ia tuhan-tuhanan.
Wallahu A'lam bishawab.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar di sini.